pada pelupuk sepi
rinai-rinai membatas antara malam dan pagi
sekejap hilangnya seperti mimpi
kata jelangnya serupa mentari
dua terbagi,
satu mengendap untuk berlalu pergi
setelahnya membumi terpijak misteri
terkubur dalam kubangan sunyi
sepi dan sunyi
terlintas tanpa pembatas
layaknya bisik-bisik semedi
terulas namun tak begitu jelas
dua meninggalkan satu
terbuang tak di kenang
apalah tetap itu diburu,
yang hilang tiada berpulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar