aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Rabu, 31 Desember 2014

KAU DEKAT (tak tersentuh)

kata-kata menjadi sedemikian langka tatkala rindu senyap menghadirkan luka
layaknya sekejap malam meninggalkan senja,rembulanpun enggan mengetuk pintu gulita untuk menyapa
gelap tetaplah gelap,menuntun jeritan punguk nan semakin meratap

'
'

Berkisah ...
tentang sajak rindu di belantara rasa yang menimbun gelisah
sebuah jalinan hati,pertalian jiwa untuk saling memiliki
mengikat kebersamaan,memetik kebahagiaan
namun kiranya sepenggal hanya sebatas singgah, akhir berkisah rindu membuncah

kau yang kusangka akan senantiasa disisi,nyatanya restu itu tak memberikan kita jalan meraih ikatan suci
terantuk katanya kasta jadi prasangka, ternyata ukuran lebih di junjung dalam cinta
apa danya ketulusan,tiada dipandang kejujuran
hilang sebatas asa mengukir rimbunan luka-luka, mengurai air mata sesaat keruntuan astana cinta berdinding doa-doa

dan setelahnya,aku mencoba untuk ikhlas menerima, merelakan perpisahan meski sejengkal jarak tetap tak berbeda
kau yang menjadi pujaan jiwa
ku lihat nyatanya bersanding di pelaminan bukan denganku, melainkan dengan yang mereka jodohkan
teriris hatiku seketika itu seakan tersayat sembilu hingga sedalam-dalamya luka mematikan rasaku

aku tak mengerti, aku tak jua mampu memahami
apakah ini yang di kata cinta tak harus memiliki ataukah yang di kisahkan cinta tak direstui
yang kurasa aku butuh tempat untuk merenungkan diri, mencaci maki keadaan sejenak mencari kedamaian
biar cukupku menerima, biar sanggupku memberi sapa untuk dia yang kuharap bahagia
kini pintaku tak lagi bersama, kucukupkan doaku kau bahagia
biar kutahan luka dengan segurat senyuman, memendam jauh cinta tak lagi tersampaikan
kenyataan kau sudah milik orang, bukan lagi harap yang mampu kupanggil sayang


" CINTA SEJATI BUKAN SOAL MEMILIKI,NAMUN BAGAIMANA KITA DAPAT BERKORBAN DEMI KEBAHAGIAAN ORANG YANG KITA CINTAI .
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar