aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Kamis, 26 Februari 2015

TAK DAPAT KUINGKARI

Sibak temaram malam
Kucoba alirkan cahaya dari pembiasan rembulan berkaca rindu
Rindu,
pada separas bintang dari seraut wajah yang membayang
Tergugu,
melukis kenang akan kisah yang semalam tadi menjelang

Hmmm,
begitu jelas terhutang
Membenih dari penyemaian rasa setelah lepas sapa itu menghilang
Larut membawa mimpi,
hingga sepucuk kata pagi menyadarkan diri

Dan selepasnya adalah masa tunggu
Mengukur jejak-jejak waktu memupuk rindu
Sampai malam ini bertamu


Ahh, memang benar
Tak mungkin untuk kuingkari
Ini seperti apa yang telah menjalar
Mendetak denyut nadi dalam urat-urat hati
Cinta telah nyata tercipta tanpa kata permisi
Lagi ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar