aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Kamis, 25 Desember 2014

AKU PENGAGUMMU

Dan bilang pada keteduhan pagi, aku satu di antara pengagum senyuman dari lesung pipi.
Berbinar itu merona merah jambu, menghias bibir mungil dengan garis-garis sendu yang membuatku kian terpaku.

Itulah kau dengan teduh mata, mencuri pandangku enggan berpaling muka.
Tergetar hati seirama hembus nafas pagi membuka hati, kau laksana sang pematik api kehangatan selaras sapa mentari yang kini telah kembali.

Indah begitu indah, segurat wajahmu memancarkan aura pesona yang datang menerjah.
Seketika aku berlutut tiada daya, bersimpuh di haribaan cinta atas nama kerinduan jiwa.

Aku disini mungkin nampak terlalu tergesa-gesa, mengungkap adanya rasa tanpa menunggu lama.
Namun kurasa apakah salah hasratku membuncah, tak kuasa memendam cinta untuk kukuak layaknya kata risalah.

Dan pada pagi ini, dengan keteduhannya yang mendamaikan hati.
Fikirku telah jelas-jelas dalam mendalami, adalah kau yang kucinta meski rasa itu tak sama kaumiliki.

Kau gadis pemilik senyuman berlesung pipi, sudah tertambat hati sedari mula sapa itu menghampiri.
Biarlah selaras tak untuk kudapati, cukup senyumanmu mampu kupandangai sepanjang hari.

Aku mengerti, aku cukup tahu diri.
Siapalah aku, hanya satu di antara pengagummu dengan sehulur rindu tanpa batas waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar