Ataukah seperti terpaku aku ini dalam kujur sunyi
Hilang kesadaran mengguris keheningan
Berbicara terhenti di perasaan
Kelu di bibir tak mampu terucapkan
Serupa apakah ...?
Serupa apakah yang harus kujalani
Jauh itu tak nampak pelangi yang kunanti
Meski kiranya gerimis telah terhenti membias cahaya mentari
Adanya tak ada
Asanya putus asa
Dan bagaimanapun jua kini
Kata rinduku adalah teman sejati
Tertulis itu dalam suratan kata
Terbaca layaknya kais nada dari serpihan aksara
Begitulah kisah yang menjadi kenangku kini
Menghiasi hari-hari dengan sulaman seribu asa hati
Semoga keindahan itu ada untu kumiliki
Karna ...
Masih tersisa rasa itu terwujud dari rindu yang menggebu
Meski kutahu nyatanya waktu tak memberi ruang untuku memadu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar