Ilalang telah bersaksi pada angin. Tersentuh gemulai dia dengan tarian
hujan yang tiba-tiba datang. Aku tetap disini. Disini menikmati guyuran hujan
yang kuanggap kekasih. Bercinta aku dengannya, menyetubuhi kebasahan tanpa
sedikitpun rasa kedinginan.
Ini yang aku inginkan. Hembus, hembus nafas tanpa sebuah kekangan. Liar menjelma
bebas, jalang aku menelanjangi semua
keinginan.
Hujan benar-benar merelaksasi. Tak terbatas ruang untuk mengusung segala
asumsi. Tertawa, menangis, berteriak, merajuk, semua dapat kuluahkan tak peduli dengan siapa dan sesiapa.
Ya, ini aku. Lelaki hujan yang tak hanya bisa diam. Aku menggugat. Hidupku adalah
aku, tak seorang pun berhak mengaturku. Kulepas segala beban rasa, kukupas
segala jelmaan kesah yang mendera.
Aku lelaki hujan tak hanya bisa diam. Ini sanggahku di antara genangan-genangan
yang semakin dalam. Menikmati rinai kebasahan. Sekujur tubuhku adalah gugatan. Semua kelahku adalah
pembelaan.
Aku lelaki hujan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar