aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Kamis, 08 Januari 2015

MAAFKAN AKU

Kembali kubaca lagi, sejak kutinggalkan kau terpasung bisu di antara apit buku  lemari tua itu. Ya ... aku ingin mencoba menyelami masa lalu dengan menyapamu lagi. Maafkan aku, mungkin aku terlihat melupakanmu. Kau pasti tau itu bukan maksudku. Aku hanya mencopa menatap kedepan, membunuh kedukaaan dengan sebuah kepergian yang tak pernah kubayangkan. Namun, sepertinya aku masih tak mampu untuk terlepas. Nyatanya kini kubuka lagi kau untuk kujajahi.

Ahhh ... baru sebentar saja kubaca, lamunanku telah jauh membahana ke kisah yang pernah ada. Kisah antara dua remaja saat di bangku SMA. Tatkala itu masih begitu kental rasa arogansi dan gengsi. Tak ada pemahaman yang lebih dalam untuk mengerti, terlalu mengacuhkan penerimaan diri saling melengkapi.

Sudahlah! Itu juga sudah menjadi masa lalu. Aku tak ingin terlarut. Niatku menyapamu lagi hanya sekedar ingin mengoreksi diri. Mencoba memperbakiki segalanya kini, meski mungkin butuh proses yang takkan seinstan membalikkan telapan tangan. Setidaknya aku telah berusaha, urusan hasil itu kuasaNYA.

Kau ya Kau, buku harianku yang kini tak pernah kunodai. Itu bukan karena aku melupakanmu. Aku hanya tak ingin menyimpan sebuah kedukaan lagi tatkala nanti kepergian kembali menghampiri. Maafkan aku, maafkan aku ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar