aku ingin menjadi intonasi-intonasi puisi, membicarakan kau gadis berlesung pipi
biarlah diksi-diksi itu terbaca terlalu memuji, toh nyatanya itu dari hati bukan sketsa berparas imaji
benar ...
benar kukata, tak ada lain sisi caraku lagi berpuisi
muaranya tentangmu
kisahnya membicarakanmu
ahh, apa aku terlalu pasrah
mengumandangkan serbak-serbak kesah dari pulungan kata berserah
aku hanya mencoba mengikuti alur hati,
menujumu gadis pemuisi
lihatlah ...
aku ini apakah buta
aku ini apakah gila
tercandui rasa bernama cinta
terbelenggu rindu tanpa jeda
mengertilah ...
meski seulas senyummu tanpa berkata
kukait indan sedikit melegakan jiwa
kau menyapa seketika,
hilang kesahku menggulama
entahlah ...
seperti apa
seperti mimpi
kau kucinta, seruntut puisi melajurkan diksi-diksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar