Satu di antara
jenjangan waktu
Kutemui masa
tunggu dalam selembaran harap rindu
Segurat itu
adalah wajah sendu
Mengulas senyum
penuh candu membuatku terkapar bisu
Menebar
warna-warni dalam kekah rasaku melumuri hati
Aku di sini
senantiasa menanti sapamu menghampiri
Menjejah sepi
dengan sekilas lamunan tentangmu tiada lain lagi
Ahh ... apa
kubisa bicara
Terasa kelu
bibir mengucap kata
Nyata hujam
senyummu memanah jiwa
Aku pun terlena
dalam nuansa bernama cinta
Inikah seperti
jua kata mimpi
Melelap diri di
pembaringan malam menjemput pagi
Inginnya
tersentuh hati dalam lingkup kehangatan pasti
Kau di sisi
meski sekedar menggurat senyum selepasnya pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar