aku bermalam di antara ruang imajiku dan terbangun menikmati sadarku
aku seperti asyik berjibaku antara gelap dan terang yang menggodaku
ahh, andai saja semalam kau ada di sisiku ...
ya,
semalam aku menulis potongan-potongan puisi di benakku yang rapuh
mencoba lebih tegar dari sunyimu
pun lebih tegar dari detak-detak sepi yang kukutip di spasi letih matamu
aku mungkin cukup terhina, yang hanya mampu menyusun acak rindu
membuka lipatan-lipatan kata di sela-sela jemariku berlagu
kosong ... nampak tak bermakna
padahal ada sejuta pinta disana yang selalu membuatku resah
benar,
sekali lagi aku mencoba membacamu lewat puisi
mengurapi diksi-diksi tak sekedar hantaran penyelaras rima sunyi
yang kuselak dari imajiku mewakilkan rasa
mimpi atau nyata sengaja kugubah sedemikian rupa
dan bermalam aku di antaranya
menikmati genangan-genagan bahasa hingga lelapku membawa mimpi
terang dan gelap seakan tiada lagi berarti
kepastiannya aku tersadar tatkala sentuhan pagi menyapa
adamu tiada,
adamu seperti ada
puisi dan mimpi,
itu caraku mengenalmu
biar rapuh, biar langkahku terjatuh
tiada jera kuulam kata menarikan jemariku dengan sela-sela diksi berirama rindu
kamu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar