aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Rabu, 21 Januari 2015

BERTAHAN

bukan kesia-siaan rasa atau kecup nada bicara yang percuma
semua tersirat seperti adanya
kesah ini
resah ini
pun gelisah adalah penjabaran hati yang senantiasa menyergah

ya, aku mungkin tak begitu pandai untuk bicara
atau pun tak begitu layak untuk mengutarakan cinta
namun setidaknya telah kuungkap kejujuran jiwa
menghaturkan sebagaimana hati bicara dalam sebentuk pintalan kata

lalu kini aku tinggal menunggu
berharap jawaban dari sibak misteri yang masih mengelabu
entah itu meluka
entah itu jadi gulana
aku akan tetap bertahan menjadi sang pemuja
mengatas namakan cinta bukan sekedar kesia-sian rasa

maka mengertilah
ini aku takkan pernah mengalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar