kusulam puisi menjadi selimutku pagi ini
tercipta dari pintalan-pintalan benang rasa mengukuh jiwa
sekejap kumembuatnya,
sekilas pejam mata menemui mimpi
tersebut di setiap pembacaan ada,
sebuah nama terukir nyata
bukan, ini bukan untuknya
bukan pula untuk mereka yang di sana
ini tak lebih hanya untukmu semata
sebuah tatatanan diksi mewakilkan hati
kuharap kaumengerti ...
puisiku memang tak seindah kata mereka pujangga ternama
tak pun semengalun penyair dari sebagian kasta yang tertera
adalah ini nyata aku punya rasa
untukmu, tiada lain rupa
bacalah! sedikit ini aku punya urai rasa
sebentuk puisi dengan kesederhanaan bahasa
kau yang kucinta, setajuk harap dalam doa
pintaku senantiasa, kau sama sepertiku jua
cinta mencinta
cinta dicinta
mencinta dicinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar