Akhirnya hujan menghujat malam dengan rinai kebasahan
Terkatup kediaman tak lagi bersendawa sunyi
Gemuruh menyepuh,
Kiasan itu rindu sepi
,
,
Dear sepi ...
Malam ini aku akan kembali menodaimu
Dengan sebuah kiasan,
Dengan sebuah biasan
Aku begitu risau sepi
Seperti mawar merekah menarik perhatian,
Durinya tetap saja dalam menghujam
Kau tahu sepi ...
Ini tentang kataku tadi
Awal keraguan muncul karna sebuah sangka
Aku binasa
Aku pun bisu tak bersuara
Entahlah sepi ...
Apakah ini sebuah pertanda
Ataukah hanya penurunan tahta
Yang kuingin damai sesaat larut nanti mendiamkan hujan
Gemuruh pun akan berhenti bernada, sekedar mengangapku ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar