aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Jumat, 19 Desember 2014

NA, MAAFKAN AKU ....

Na, masihkah kau ingat dengan senyum yang ini, senyum delapan tahun lalu yang mungkin takkan kembali. Kini yang kurasa hanya bias-bias tawa, tersembunyi di baliknya air mata  yang tertahan sesak di dada. Maafkan aku Na, aku tak mampu menepati janjiku kepadamu. Janji untuk mengubur air mata janji untuk tersenyum senantiasa.

Na, taukah kau, tak ada malamku tanpa bayangmu. Selalu itu yang menjadi cerita mimpi sesaat lelap mengetuk pintu. Mungkin aku yang tak mau mencoba berlalu, tetap bersanding kenang akanmu sepanjang waktu.

Na, aku takkan pernah kehabisan cara mewujudkan hadirmu meski itu nampak semu. Kubaca dan berulang-ulang kubaca berlembar-lembar aksaramu sebagi teman sepiku. Semua karena aku begitu mencintaimu Na dan sempai kapan pun rasa itu takkan penah pudar hingga hayat memanggilku untuk menemuimu.


 Na, maafkan aku, sekali lagi maafkan aku. Senyum itu telah hilang seiring kepergianmu. Hanya kini tersisa topeng rasa yang nampak tegar dengan serinu kedukaan yang begitu dalam tertanam di dasar jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar