aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Senin, 22 Desember 2014

PAGIKU

hingga berbunga pagi setelah luruh layu malam pergi
pendakwaan masih sama tentang sunyi dan sepi
mengendap itu layaknya sebuah parafrase hati bertajuk misteri
ada dengan kerahasiaannya mencipta berbagai asumsi


tak terasa ...
sudah sepeninggal malam menuntut cahaya
titi surya mulai merembang seperti kata fajar nan memerah jingga

ya,aku masih memandang ke arah itu
arah dimana pucuk pesona lahir dari titis kelabu
indahnya menggurat cakrawala
meski masih terkuntum dalam tabir kabut buta
menunggu pilar-pilar cahaya membangun savana nan meluas panorama
tak menjadi mengapa,
keteduhan tetap menjalar hingga kerelung kalbu
kedamaian membungkus sendu dalam penantian waktu yang bisu
menanti rekah surya ...
menunggu saatnya tiba kalang sunyi berganti suasana



kicau-kicau burung bersenandung merdu
alampun berlagu,
menundukkan beku segera berlalu
akupun terseret masuk dalam nuansa nanberpeluk syahdu
kunikmati itu ...
kehangatan pagi meski masih meremang sepi
tak peduli lagi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar