mengemas langkah-langkah mimpi sesaat malam mencoba menidurkanku dalam kurung sunyi
dekap kurasa ini menyesak hati,
adalah kerinduan yang begitu lancangnya datang tanpa permisi
malam ini lagi-lagi kusendiri
melukiskan rasa hati dalam gubahan sepi
aku memang pantas dikata punguk yang hanya bisa memuji
meratap jauh mimpi berkumandang rindu hati
duuh ...
kau rembulan di gegar langit yang tinggi
suakanlah wajahmu, meski sekilah datang dan pergi
entahlah ...
apa kataku tak lebih tinggi untuk mendekati
menyulam tenun-tenun rasa berharap semilir menyetubuhi
karna aku nampak terlalu lama mendiami sepi
duduk di sini memainkan kata jemari
sendiri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar