aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Jumat, 12 Desember 2014

KUPUISIKAN NAMAMU

aku puisikan namamu diantara kerjap bintang yang nampak malu mengutarakan rindu
sebagaimana kata gelap malam meninggalkan rembulan dalam kelabu
maka ...
akulah punguk yang tak menemukanmu dengan kebutaan cahaya yang begitu pekat membelenggu
cukup namamu dihati
biar itu menjadi kenang setiap malam-malamku sepi

'
'

KUPUISIKAN NAMAMU

sekali lagi kukata rindu ....
menghentak kediaman malam dengan larung mimpi yang mulai menjajahi
terasa kantuk itu menyekap diri seakan membawaku ke jauh cerita yang pernah terjadi
antara aku dan kamu satu rasa meski tak pernah bersatu
hilang daya untuk mengaku tersimpan itu dalam relung kalbu

ya ... kau ku cinta, meski tak terucap kata
bibirku kelu saat kita bertatap muka
hanya ulas senyummu tercipta mengguratkan adanya rasa
kurasa kau tahu itu
nampak jelas dimatamu yang terpancar aura rindu

namun tetap saja ikatan hati itu tak terjalin
seperti kedipan mimpi keraguan membayangi akan sebuah jawaban yang tak begitu yakin
kutakut kau mengelak
menjauh pergi seiring kata mendung menyusun derap awan berarak
dan pada akhirnya hujan mengilaskan air mata
tak sampai cinta untuk tersentuh nyata

mungkin terlalu dini ....
mungkin itu yang membuatku seperti kehilangan arah utuk meneguhkan hati
padahal kutahu cinta ini sedari lama mendiami
namun kusangka perih saat kata ucapmu tak menghulurkan sebagaimana rasa yang kuketahui
cinta tetAplah menjadi kenang tak terungkap
keberadaanya ada meski terasa senyap


kini mungkin cukup kupuisikan namamu dalam sederet diksi
mengisahkan kenang rasa antara kau dan kau yang tak mampu memiliki
karna nyatanya sudah berbeda masa dari awal mula kita berjumpa
kau telah dengannya menjalin cerita yang menyisihkanku ke lembah air mata
tenggelam dalam duka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar