aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Jumat, 26 Desember 2014

KAMU LIHATLAH AKU ...!

tatkala aku menatap bias temaram di balik wajah malam
dentang nyanyian jiwa kudengar menghembus diantara rongga-rongga kebutaan cahaya yang ada
mengalun itu layaknya kidung kelana dari seorang penyair yang telah lama tak pernah menampakkan syair-syair lagi

apakah itu kamu sang pemetik dawai bidadari yang kukenal membawa denting-denting kejora sesaat malam meninggalkan senja
aku tak salah, benar sangkaku mengira-ira
kamu adalah sang pemilik krudung sutra ungu, berselendang rindu dengan cadar misteri di balik tirai kata nan menebar candu


lama sudah aku menatapmu di kesekian waktu selewat guratanmu yang mempesona
bersama hembus nafasku kini aku mencoba menelisik diantara lembut kidungmu
memahami artian makna meski sebagiannya tak cukup ku mengerti
namun setidaknya aku mampu sedikit mengurai kata,menyapamu dengan kesederhanaan aksara yang kupunya

palingkanlah wajahmu ...!
lihatlah aku ini yang mengagumimu
duhai kau sang penyair jiwa dengan titian aksara penuh dengan gemerlip candu rasa
aku disini selalu menenti kehadirnmu membawa setangkai kidung seloka layaknya pucuk bunga-bunga mawar di rekahan sesaat setelah gerimis mengguyur basah
indah, namun tetap saja berduri meski ranting-ranting nya telah patah
begitulah ku sangka kau adanya ...
menarik hati meskipun jua memupuk kekeluan di setiap pandang mimpi tak mampu memiliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar