dentang-dentang waktu seakan kian membeku selepas kepergianmu setahun lalu
tauhkah kau ... di sini masihlah tetap merindu,
mencuri mimpi untuk sekedar bertemu
entahlah ...
apa salah kulaku
menggurat bayang sekejapnya hilang berpulang
berharap itu yang masih abu-abu
menanti kedatangan untuk sesuatu yang hilang
ah ... apa daya bicara
hanya pena yang berkata
tertulis ini layaknya pengendap sepi
menunggui malam hingga pagi kembali
aku ini yang mencintamu
aku ini yang merindumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar