aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Kamis, 25 Desember 2014

INI AKU

aku tahu mata penaku tak setajam para penggurat indah yang dielu-elukan cahaya
atau apapun itu pelarik aksara dari kediaman syair-syair buta yang mengejawantahkan suasana
memang sedianya kucukupan kataku mengikuti lajur intuisi menderap hati
melukis itu penggambaran diri selaras aku punya asumsi untuk sedikit berimaji

dan selebihnya aku tak terlalu peduli
bagaimana praduga nantinya mendakwaku dalam tempurung sepi
diam, layaknya kusengaja bertahan meski hujatan itu merajah
tetap sama keangkuhanku dalam titian rasa yang takkan pernah berubah

apa yang tertera adalah aku punya cerita
apa yang terbaca selaras rasaku yang nyata
tak ada kedustaan disana
tak ada kemunafikan disana
aku memang aku yang merumput sendu jauh dari pemaknaan yang itu
aku tetaplah aku mencoba lebih dingin menerima segala sesuatu

terserahlah bagaimana sangka menghardikku penuh kebodohoan diri
ya nyatanya aku terlalu bodoh untuk mengakuisisi lain rupa dari tuturku yang ini
maka beginilah aku, terlihat begitu lugu sekedar untuk mengadu
berkeluh namun tak jua mampu membalikkan segala sesuatunya yang telah menghujamku
kuterima itu ...
kusadari itu .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar