aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Jumat, 26 Desember 2014

MIMPIKU

terasa terhenti sunyi di hembus angin malam dengan gerimis yang berjatuhan
seperti kata rinduku ...
layaknya gemerisik dedaunan menarikan tarian hujan
maka bicara cukup sebagai pesan menghaturkan semuanya dalam jelmaan perasaan

,
,

kembali ketempat yang sama dimana mimpi adalah sangka utama
hinggap diri di pembaringan layaknya titian syurgawi
menapaki ilusi seusai pejam mata menghunus kata sepi
ya, disini ...
dimana asa itu mulai tercipta
sebuah rangkaian rekayasa dari bawah logika
berilusi
berimajinasi
satu kesatuannya adalah harapan
inginnya nyata menjadi kenyataan

dan kukata malam sebagaimana rindu panjang dalam kilas khayalan
lalu kucoba petik bunga-bunga tidur hingga nantinya berkisah dalam sebuah larut perjalanan
aku cukup menikmati itu dengan irama nafas yang nampak menderu
menggeliat bisu mengertak setiap arah waktu mencoba membangunkanku

ahhh, serasa ingin sangat lama
biarlah tenggelam aku tiada di beri kesadaran
dalam menghirup aroma impian
bersanding keindahan bak berdansa di taman berbunga kebahagiaan
dengannya bidadari dalam khayalan

'
'


kupeluk kerinduanku dengan seberkas cinta yang berkisah
dalam menjelma meski itu sebentuk wujud yang tak dapat kujamah
mimpiku terus berlanjut hingga serentak pagi datang menyambut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar