kembali kutemui malam dengan sebuah kerinduan
kerinduan akannya yang akhir-akhir ini menghadirkan senyuman
kerinduan atas sebuah uluk sapa yang penuh keceriaan
ya, kau tahu itu ...
siapa yang kumaksud dalam kataku
tak lain rupa adalah kamu
menggurat manis dengan lesung pipimu
lalu aku harus berkata apa
kelu di bibirku mengucap bisu seperti kehilangan nada
padahal ada sebersit rasa,
ingin kukuak meski terlihat tergesa-gesa
ahh, bagaimana ini ...
aku tak cukup mengerti untuk memahami
yang kutahu hadir bayangmu selalu menghantui
menghias lamunanku sepanjang hari
mungkin ini rasa yang itu
mematik rindu tak pandang waktu
apakah sama kamu di situ
memandam rasa yang aku juga mau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar