teduh dalam setiap kata nan penuh arti
aku ...
mungkin terlihat terlalu menafikan makna yang hakiki
mengumpamakan pembagian rasa dengan permajasan kata-kata mimpi
namun seranumnya memang sengaja
kukaitkan nada bicara berwujud aksara jiwa
merdu di dengar diri
menyentuh hingga relung hati
begitulah kiranya aku mengisahkan berbagai nuansa rasa
tentang cinta
tentang air mata
tentang rindu
pun kelukaan yang membelenggu
aku ...
yang ingin sedikit berbeda dalam pemberandaan kata
mencipta keindahan kata meski terkandung makna luka-luka
layaknya risalah hati dalam catatan sepi
ini ... pembukuan cintaku menjelma serupa canduan rindu yang selalu ingin dinikmati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar