bilang saja tak usah menunggu sampai besok " kataku lewat pembicaraan telepon di ujung sana "
aku sudah cukup malam ini
toh nyatanya bukti-bukti telah menjelaskan apapun itu katamu nanti
aku hanya ingin mendengar darimu
biar aku tak terkesan menuduhmu
siapakah dia,,,siapakah orangnya yang dilihat mereka bersamamu di malam itu
aku tak mau percaya namun sedikit rasa curigaku ada
kau yang mengeluh padaku malam itu tengah sakit,padahal paginya kau nampak ceria dan lincah tak terlihat sedikitpun menunjukan akan sakit
apakah kau mulai berbohong,,,,
ataukah kesekian kalinya kau telah berbohong
entahlah,,,,
katakan sekarang saja " desakku kian di bakar amarah "
kau pun menyebutkan sebuah nama yang begitu kukenal
dia,,benarkah dia orangnya,,,,
rasa tidak percayaku menguak seiring tangis yang ku sembunyikan
teganya kalian " begitulah ucapku sembari menutup telpon "
setelah itu suara dering panggilan berulang-ulang kali terdengar dan tak kupedulikan lagi
aku telah benar-benar terluka
karnamu,,,karna kalian
berakhir sudah mimpi yang pernah kuharapi
indah bersamamu nampaknya hanya sebuah imajinasi
ketulusan tak berbalas sebaliknya hati
kau ingkari janji yang kita utarakan saat sabda rasa saling menggenggam jemari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar