Padahal kita seakan satu rahim dalam kelahiran yang berbeda
Aku benar-benar merindumu ...
Sungguh ... lebih dari apapun
Aku benar-benar merindumu
Mungkin aku terlalu naif untuk mengatakan sepi
Karna kenyataanya disini aku diliputi berbagai kehangatan yang layaknya kusyukuri
Namun memang tak dapat kupungkiri ...
Sekelabat bayangmu datang menguak kebekuanku yang sekian lama berpulang
Sungguh aku benar-benar merindumu ...
Itu yang ku tahu saat ini seiring air mataku pecah tenggelam dalam kedukaan hati
Kemanakah
Dimanakah
Bagaimankah
Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan
Sesak kekeluan itu kian menajam
Rubuh ragaku dalam tunduk kerinduan
Aku telah terlalu jauh tenggelam
Menantikan kehadiranmu yang selayaknya bagai impian
Aku benar benar merindumu ...
Sungguh ini rasaku yang begitu dalam padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar