Geliat rontaku bersembunyi di balik cadar sunyi
Mengumpat caci maki pada sebentuk kelukaan hati
Di sini,
Di tempatku termenung menuliskan sebuah catatan hati,
Pada lembaran rahasia yang cukup aku saja yang mengerti
Jauh, jauh penaku menangkap kata yang terlarung seiring alur waktu
Itu sebuah laksa mimpi berparas abu-abu
Lalu, kutemukan segurat cerita dalam remah nuansa yang nampak berkeluh
kesah
Menjadi alasan itu sejenak jeda
penaku tak lagi melangkah
Aku penuh kerisauan
Terkekap dalam lamunan
Hanya berteman pena yang masih hilang kesadaran
Termenung di sini kumenyimpan aksara
kerinduan
Entahlah ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar