dan tarian penaku senantiasa bercerita tentangmu
jujur dia berkata-kata,
mengukir setiap lekukan rasa yang ada,
dariku untukmu
bacalah ...!
meski sekejap itu penuh dengan rayu
toh nyatanya begitu,
adamu mengalirkan arus kataku berlagu
kau serupa riak gelombang yang menenggelamkan hati
telah terlelap rasaku hingga rubah nuansa selalu terlihat berseri-seri
benar aku cinta,
selajur bahasaku menjelira dalam urat aksara
nampak nian indah kugubah selaras kau punya wajah
menyungging senyuman itu membuatku jatuh berserah
ah, aku kalah,
tak mampu menahan hasrat rasa ini yang mengelah
padahal sempat kututurkan kebutaan rasa
menepis itu titian sapa cinta yang akan kembali menyapa
namun,
kiranya kau berbeda
lain rupa tak seperti apa yang pernah ada
hingga buatku itu terjaga dalam rindu
mengilas wajahmu seirama lembut suaramu yang sendu
kenyamanan yang kurasa,
kedamaian yang menyapa
benar itu kau adanya,
mengalirkan titian penaku untuk selalu bercerita
berwujud puisi,
berwujud frasa-frasa hati
semua untukmu duhai kau gadis berlesung pipi yang telah membuatku jatuh hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar