kukatakan pada rungu yang bisu
kudengarkan dari suara yang tuli
siapa akunya terlalu berharap semu
jatuh sekali lagi dalam hinaan sepi
yang kuketahui tak aku unggah
yang mendakwa tak jua ku sanggah
hingga nampaknya semua terhatur padaku
layaknya penghianat yang tak tau malu
cacilah sesuka hati
atau ajak-ajak mereka untuk merestui
aku telah kehilahan rasaku untuk bersedih
bahkan air matapun tak menyiratkan sakit nan memerih
diamku ini lebih dari kata mendalam
mencoba bertahan meski ringkih untukku berjalan
dan biar ini ku tangkup sendiri dalam kelam
melarut perasaan hingga kataku habis untuk sekedar menguraikan
biar aku yang salah
biar aku yang bersalah
karna terlalu bodoh aku untuk menyanggah
tak mampu sedikitpun kecap kataku untuk menerjah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar