aku

aku
Ruhesa Arsawenda (Syair)

Selasa, 30 Desember 2014

BUTA, BUTA, BUTA

seketika aku mati saat menikmati sunyi mengeja namamu
mati ... bukan sebagaimana wujud raga membumi
ini mati, tenggelam dalam sekelebatan mimpi yang seperti tak ingin terbangun lagi

yang aku ketahui,
setiap kupejamkan mata bayangmu selalu ada
tak bisa kutepis apalagi kucoba kikis
serupa malam ini, keluhku menciderai sepi
memanggil namamu di setiap bisik hatiku mendulang mimpi

ahhh, bagaimana ini
aku layaknya yang tertawan dalam kurung rasa
mencintai bagiku adala jalan cerita
sepenggalan kutiti meski terlihat buta
untuk mencapaimu tak peduli luka-luka
untuk melihat senyummu tak kurasa duri meraja

buta, buta, buta ...
ya, aku telah buta atas nama cinta
mengharapkanmu serupa setajuk rindu asa di gantung langit semesta
hanya mendung yang kudapat
hanya hujan yang mengerat
aku terikat layaknya basah bumi yang sekarat
jatuh terjerat sehulur rindu hingga ujung hayat

benar aku mati saat menikmati sunyi
mati dengan wajah-wajah nuansa berlainan seri
dan kamulah yang mematikan itu
menjerat hatiku dalam belenggu cinta nan bernama rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar